Rabu, 02 Juni 2010

RPC, DNS, FTP, Web Server

RPC (Remote Procedure Call)

RPC adalah satu teknik komunikasi interproses yang memungkinkan perangkat lunak client dan server untuk berkomunikasi. Sebuah Open Group’s Distributed Computing Environment (DCE), yang merupakan spesifikasi untuk remote prosedur call dan interoperable dengan sistem DCE-based RPC yang lain, seperti untuk sistem operasi HP-UX dan IBM AIX UNIX–based.
RPC suatu metoda yang powerfull, cepat, efisien dan aman untuk komunikasi antar proses yang memungkinkan pertukaran data pada proses yang berbeda. Proses bisa berada di komputer yang sama, LAN atau Internet.
RPC dirancang untuk membuat client/server interaksi lebih aman dan lebih mudah seperti keamanan, sinkronisasi, dan data mengalirkan menangani, ke dalam suatu standar yang umum. RPC dirancang untuk mengurangi isu-isu kerumitan pada kompleksitas di OS dengan menyediakan suatu antar muka yang umum antar aplikasi. RPC bertindak sebagai suatu middle untuk komunikasi-komunikasi client/server.

Arsitektur RPC :


Web Server

Webserver atau server adalah komputer yang dikhususkan untuk menaruh data website, hanya saja dalam hal ini server harus 24 jam online, jika tidak maka data tak bisa diakses oleh pengunjung website. Semua komputer logikanya bisa dijadikan server, namun server yang khusus untuk website punya spesifikasi khusus. Hal ini untuk menjaga agar kecepatan server stabil dan memenuhi kriteria yang dihadapkan. Selain bergantung paga spesifikasi hardware dan software, kecepatan webserver juga bergantung pada akses internet di tempat server berada atau juga tergantung pada kecepatan Internet Service Provider (ISP) yang digunakan untuk online, dan terlebih lagi juga bergantung pada jalur lokasi negara yang bersangkutan.

Indonesia adalah negara yang akses internetnya belum menggembirakan, jauh dari harapan baik dari segi kecepatan maupun harga. Dengan kata lain, selain kecepatan internet di Indonesia masih lambat, harganya pun mahal.
Untuk memecahkan problem ini, banyak penyedia layanan web hosting akhirnya menggunakan webserver dari Amerika Serikat. Akses broadband di negara ini terbentang lebar dan terjangkau. Oleh karena itu, memelihara webserver di Indonesia selain secara material mahal banget juga dari sisi aksesibilitas tak sepadan. Karena itulah kami memilih Amerika Serikat sebagai lokasi webserver. Lokasi kami berada di jajaran data center dari ribuan website terkemuka di muka bumi.


Domain Name Server (DNS)

Domain Name Server (DNS) atau juga sering disebut dengan Name Server (NS) saja adalah nama untuk webserver yang disediakan untuk mengarahkan sebuah domain ke server yang ingin dituju. Biasanya penamaan server ini seperti sbb: ns1.namaserver.com, ns2.namaserver.com atau dns1.namaserver.com, dns2.namaserver.com
Dengan memasukkan paramaeter nameserver ke isian nameserver sebuah kontrol panel Domain Name System (DNS), maka domain kita akan bisa diarahkan untuk hosting di server yang dituju.

Sejarah DNS

Sebelum dipergunakannya DNS, jaringan komputer menggunakan HOSTS files yang berisi informasi dari nama komputer dan IP address-nya. Di Internet, file ini dikelola secara terpusat dan di setiap loaksi harus di copy versi terbaru dari HOSTS files, dari sini bisa dibayangkan betapa repotnya jika ada penambahan 1 komputer di jaringan, maka kita harus copy versi terbaru file ini ke setiap lokasi. Dengan makin meluasnya jaringan internet, hal ini makin merepotkan, akhirnya dibuatkan sebuah solusi dimana DNS di desain menggantikan fungsi HOSTS files, dengan kelebihan unlimited database size, dan performace yang baik. DNS adalah sebuah aplikasi services di Internet yang menerjemahkan sebuah domain name ke IP address. Sebagai contoh, www untuk penggunaan di Internet, lalu diketikan nama domain, misalnya: yahoo.com maka akan di petakan ke sebuah IP misalnya 202.68.0.134. Jadi DNS dapat dianalogikan pada pemakaian buku telepon, dimana orang yang kita kenal berdasarkan nama untuk menghubunginya kita harus memutar nomor telepon di pesawat telepon. Sama persis, host computer mengirimkan queries berupa nama komputer dan domain name server ke DNS, lalu oleh DNS dipetakan ke IP address.

Struktur DNS

Domain Name Space merupakan sebuah hirarki pengelompokan domain berdasarkan nama, yang terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya:

Root-Level Domains, Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang disebut dengan level. Level paling atas di hirarki disebut dengan root domain. Root domain di ekspresikan berdasarkan periode dimana lambang untuk root domain adalah (“.”).

Top-Level Domains
Pada bagian dibawah ini adalah contoh dari top-level domains:
- com Organisasi Komersial
- edu Institusi pendidikan atau universitas
- org Organisasi non-profit
- net Networks (backbone Internet)
- gov Organisasi pemerintah non militer
- mil Organisasi pemerintah militer
- num No telpon
- arpa Reverse DNS
- xx dua-huruf untuk kode negara (id:Indonesia,sg:singapura,au:australia,dll)
Top-level domains dapat berisi second-level domains dan hosts.

FTP (singkatan dari File Transfer Protocol) adalah sebuah protokol Internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi yang merupakan standar untuk pentransferan berkas (file) komputer antar mesin-mesin dalam sebuah internetwork.
FTP merupakan salah satu protokol Internet yang paling awal dikembangkan, dan masih digunakan hingga saat ini untuk melakukan pengunduhan (download) dan penggugahan (upload) berkas-berkas komputer antara klien FTP dan server FTP. Sebuah Klien FTP merupakan aplikasi yang dapat mengeluarkan perintah-perintah FTP ke sebuah server FTP, sementara server FTP adalah sebuah Windows Service atau daemon yang berjalan di atas sebuah komputer yang merespons perintah-perintah dari sebuah klien FTP. Perintah-perintah FTP dapat digunakan untuk mengubah direktori, mengubah modus transfer antara biner dan ASCII, menggugah berkas komputer ke server FTP, serta mengunduh berkas dari server FTP.
Sebuah server FTP diakses dengan menggunakan Universal Resource Identifier (URI) dengan menggunakan format ftp://namaserver. Klien FTP dapat menghubungi server FTP dengan membuka URI tersebut.

FTP menggunakan protokol Transmission Control Protocol (TCP) untuk komunikasi data antara klien dan server, sehingga di antara kedua komponen tersebut akan dibuatlah sebuah sesi komunikasi sebelum transfer data dimulai. Sebelum membuat koneksi, port TCP nomor 21 di sisi server akan "mendengarkan" percobaan koneksi dari sebuah klien FTP dan kemudian akan digunakan sebagai port pengatur (control port) untuk (1) membuat sebuah koneksi antara klien dan server, (2) untuk mengizinkan klien untuk mengirimkan sebuah perintah FTP kepada server dan juga (3) mengembalikan respons server ke perintah tersebut. Sekali koneksi kontrol telah dibuat, maka server akan mulai membuka port TCP nomor 20 untuk membentuk sebuah koneksi baru dengan klien untuk mentransfer data aktual yang sedang dipertukarkan saat melakukan pengunduhan dan penggugahan.

FTP hanya menggunakan metode autentikasi standar, yakni menggunakan username dan password yang dikirim dalam bentuk tidak terenkripsi. Pengguna terdaftar dapat menggunakan username dan password-nya untuk mengakses, men-download, dan meng-upload berkas-berkas yang ia kehendaki. Umumnya, para pengguna terdaftar memiliki akses penuh terhadap beberapa direktori, sehingga mereka dapat membuat berkas, membuat direktori, dan bahkan menghapus berkas. Pengguna yang belum terdaftar dapat juga menggunakan metode anonymous login, yakni dengan menggunakan nama pengguna anonymous dan password yang diisi dengan menggunakan alamat e-mail.

Cara Kerja FTP server :


Implementasi Cloud Computing pada Aplikasi

1. Latar belakang

Pengembangan teknologi computasi berbasis internet sekarang ini lebih diarahkan kepada proses pengaplikasian sistem yang mudah dan tidak memerlukan banyak waktu atau tenaga. Permasalahan diperoleh dalam pengolahan system jaringan. Apabila ada suatu perubahan pada program aplikasi internet pada server dalam jaringan lokal, datanya harus diinstal ulang atau disesuaikan kembali. termasuk Pada pemakaian komputer biasa, diperlukan sistem operasi dan program aplikasi. Sistem operasi sangat menentukan program aplikasi. Kalau pemakai memilih sistem operasi MS Windows misalnya, maka aplikasinya pun harus berbasis Windows. Demikian juga kalau sistemnya berbasis DOS, Linux,Mac,dan sebagainya. Istilah Cloud Computing mungkin belum banyak didengar, karena memang masih baru. Namun, perkembangannya sangat luar biasa. Disebut-sebut teknologi Could Computing dapat menghilangkan permasalahan yang dijelaskan diatas. Perusahaan-perusahaan besar di bidang IT pun sekarang mencurahkan perhatiannya ke sana, misalnya saja telkom dan microsoft.

2. Teknologi dari cloud computing yang diimplimentasikan dalam kehidupan.
Baru – baru ini terdengar kabar dari bahwa PT.TELKOM Indonesia akan bekerjasama dengan MICROSOFT Indonesia dalam mengembangkan salah satu teknologi cloud computing yaitu berupa paket virtualized server.
Apa sih paket virtualized server itu?? Untuk mengetahuinya kita harus tahu dulu tentang Infrastructure-as-a-Service. Infrastructure-as-a-Service seperti Amazon Web Services menyediakan beberapa virtual server dengan alamat IP unik dan sejumlah blok wadah penyimpanan sesuai permintaan. Para pelanggan menggunakan application program interface (API) milik si provider untuk memulai, menghentikan, mengakses dan mengkonfigurasi virtual server dan wadah penyimpanannya. Pada dunia usaha, cloud computing memungkinkan perusahaan untuk membayar hanya sebesar kapasitas yang dibutuhkan, dan membawa item untuk online lebih banyak segera setelah dibutuhkan. Oleh karena model “bayar sesuai yang digunakan” juga menyerupai model sebagaimana listrik, bensin dan air dikonsumsi, maka kadangkala disebut juga utility computing.
Jadi paket yang dibangun Yaitu : Broadband + Virtual Dedicated Server, sebuah bentuk IaaS (Infrastructure as Services). Teknologi Virtual Private Servers (VPS), yang memungkin perusahaan dapat berbagi biaya server dengan pelanggan lainnya dengan tetap memegang kendali penuh terhadap aplikasi mereka. VPS ini berjalan sebagai proses yang diisolasi di dalam Web Server dan memberikan akses dengan privasi penuh dan bandwidth yang terjamin, CPU dan ruang disk.
Dengan mengadopsi layanan berbasis Cloud Computing, bisnis dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing karena beberapa faktor, seperti :

- Pay as you Grow / Pay as You Use. Pembayaran dapat dilakukan per bulan, sesuai dengan yang digunakan saja tiap bulannya. Kalau di tinju, pay per view, jika tidak berantem diatas ring ya tidak dibayar, kalau berantem ya dapat bayaran, begitu kira-kira …
- Start anytime, Stop anytime. Pelanggan membayar sesuai kebutuhan, lagi butuh ya silahkan pakai, kalau tidak dimatikan saja, hal ini dapat mengurangi biaya investasi IT.
- Switch CAPEX to become OPEX. Pembiayaan IT dengan melalui metode berlangganan.
- Outsourced complexity. Pekerjaan maintenance dilakukan pihak penyedia jasa hosting dan menjalankan aplikasi, sedangan IT perusahaan dapat berkonsentrasi untuk pengembangan inovasi, melayani users, dan terbebas pekerjaan pemeliharaan.
Get the latest Technology Automatically. Pelanggan akan selalu mendapatkan teknologi termutakhir dari Microsoft.